Minggu, 26 Juni 2011

Road to pursue my dream #1

Terkadang aku pun bingung dengan impianku yang gak mau di ajak kompromi ini. impianku besar banget, tapi kadang-kadang aku pikir lagi. Gak tau diri juga ni, dengan otak yg pas-pasan, budget juga pas-pasan, kemampuan bahasa juga pas-pasan, apalagi ditambah lagi dengan tampang yang amat sangat pas-pasan ini kok berani-beraninya punya mimpi pengen trip ke europe and someday bisa stay study disana.

Hoi Erwin..bangun oiyy..wake up. buka mata lebar-lebar!!!
sadar diri boy!!! elu siape? cuma seorang pengemis kartu ujian, pendispen SPP, dan penunggang Vespa...gak usah mimpi kaliiii...
pikiran-pikiran kayak gini sering bgt merasuk ke mimpiku, terkadang bikin ansietas kambuh di malam hari dan alhasil jadi insomnia sampe pagi.

Tapi whatever lah, biarin orang2 ngeremehin, bahkan diriku sendiri pun terkadang tak yakin, kukumpulkan lagi semangat buat menyusun kepingan-kepingan mimpi ini. pake motto "nothing is impossible" and "man jadda wajada" sambil nonton video-video motivasi, aku pun mulai menyusun item-item yang mendukung buat ngewujutin mimpiku.
mulai dari les jerman, ngikutin blog-blog penerima beasiswa, sampai ikutan milis grup scholarship. mulai deh bergelayutan angan-angan indah bisa ngerasain indahnya pergantian winter ke spring, gimana ngerasain sunny day yang ditunggu-tunggu setelah kedinginan di musim winter, and gimana indahnya summer dan autumn. oh mein got, ich mochte nach Europa fligen und verbingen mein jungend da. Amin

Kubuka lagi list impian di buku diary yang sudah mulai kutulis sejak masuk kuliah Agustus 2007. slalu bertambah tanpa tersadar malah udah banyak.

i just an ordinary man, a dreamer with a lot of flaws, but i have a big dream to looking for knowledge and can make a contribution for my country someday.

Now i still struggling to find my destiny and hopefully Allah blessing me and my family. Amin.